Latest from the journal

Rabu, 16 Februari 2011

Prinsip dan Pendekatan POD

0 komentar

Kelompok 3 :
Farah Oktamurdiantri             09-085

Ilutrasi :
“Dua orang mahasiswa memutuskan untuk tidak mengikuti perkuliahan karena alasan yang tidak jeals. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah begitu mudahnya seorang mahasiswa untuk tidak mnegikuti suatu perkuliahan.”

Hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada kehidupan pendidikan orang dewasa sekarang. Untuk mengetahui penyebab dari kasus seperti ilustrasi di atas, maka kami akan membahas dengan menggunakan beberapa prinsip pendidiikan orang dewasa dan pendekatannya.

Prinsip dalam pendidikan orang dewasa
Salah satu prinsip yang akan dibahas disini adalah keinginan belajar dan minat yang ada pada diri seorang peserta didik. Sekarang ini, rasa ingin belajar merupakan suatu hal yang perlu ditanamkan pada setiap orang. Keinginan belajar  merupakan hal yang sangat penting yang dapat meningkatkan efektivitas belajar (Suprijanto, 2007). Keinginan belajar juga dapat mempengaruhi minat untuk mau mengikuti program pembelajaran. Jika kedua hal ini kurang pada diri seorang peserta didik, maka hal yang ada pada ilustrasi diatas dapat terjadi.

Pendekatan dalam pendidikan orang dewasa
Ada banyak pendekatan yang dapat dilakukan dalam pendidikan orang dewasa. Pendekatan ini dibuat berdasarkan teori-teori pendidikan dan dapaat diaplikasikan untuk kasus-kasus tertentu. Pendekatan yang kami gunakan adalah pendekatan perwujudan diri sendiri (self-actualization approach) yang mana salah satu pendekatannya adalah membantu timbulnya konsep diri yang positif.
Dalam pendekatan ini, diharapkan bahwa pebelajar dapat mengetahui bagaimana dirinya sendiri dan seberapa jauh ia memamndang bahwa dirinya mampu membuat perubahan.  Pada pendekatan ini juga fasilitator harus mengetahui apa masalah dalam diri pebelajar itu.

Hubungan antara prinsip dengan pendekatan pada pendidikan orang dewasa dengan ilustrasi kasus
Kami berpendapat bahwa  keinginan belajar dan minat pada kedua mahasiswa diatas rendah, maka mereka memutuskan untuk tidak menghadiri perkuliahan tanpa alasan yang jelas. Berdasarkan pendekatan yang kami ambil fasilitator harus menimbulkan usaha dari kedua mahasiswa itu untuk memenmukan konsep diri mereka yang postif karena apabila mereka sudah memutuskan untuk mengambil sebuah mata kuliah, maka sebagai orang dewasa mereka harus bertanggung jawab untuk menghadiri mata kuliah itu. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keinginan dan minat belajar kedua mahasiswa itu agar kedepannya mereka mau menghadiri mata kuliah yang telah dipilih mereka.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka 
Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa: Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Bab 2, Prinsip Pendidikan Orang Dewasa

0 komentar
 Minat merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran bagi orang dewasa. Cara seperti apa yang dapat dilakukan dalam mengembangkan minat belajar pada peserta didik?
Minat memang seharusnya ditumbuhkan pada diri peserta didik masing-masing. Dikatakan bahwa semakin besar minatnya, semakin semangat dan semakin baik hasilnya. Minat berasal dari hati nurani untuk ikut serta dalam kegiatan belajar. Inilah mengapa minat sangat diperlukan.
Minat ini sendiri ada yang merupakan minat permanen dan minat sementara. Perlu untuk mengembangkan minat permanen agar nilai-nilai dan pelajaran yang diberikan dapat bermanfaat bagi seluruh peserta didik.
Cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan minat ada bermacam-macam. Yang pertama pendidik atau fasilitator harus menunjukkan antusias agar kegiatan dapat terlaksana. Hal ini dapat membuat peserta merasa dihargai dan dapat menumbuhkan minat belajar.
Yang kedua adalah peserta didik harus diberi kesempatan untuk mengetahui dengan pikirannya sendiri tujuan dari pembelajaran agar nantinya dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari dan membantu masyarakat secara keseluruhan. Sementara yang ketiga yaitu peserta didik haruslah memiliki pengetahuan pokok dan dapat menghubungkan pengetahuan itu denga topik yang akan diberikan. Dengan adanya pengetahuan awal, peserta didik akan lebih tertarik dan minat yang ada akan lebih besar.
Yang keempat jika rasa tertarik itu sudah ada, harus terus dipertahankan dalam setiap pertemuan. Kita juga harus melihat apakah mereka sudah mendapatkan pengetahuan yang mereka butuhkan. Selain itu, kita juga dapat menghubungkan materi dengan hal-hal menarik diluar kursus. Kemudian ditambah dengan pemberian audiovisual yang sesuai, kita dapat membuat peserta didik tetap berpikir sehingga minat itu tidak hilang.
Cara yang kelima adalah fasilitator dapat membantu peserta untuk mengukur kemampuannya sendiri. Hal ini ditujukan agar peserta dapat menggali nilai-nilai yang ada pada dirinya. Peserta didik juga bisa diarahkan untuk bisa lebih terlibat dalam kelompok daripada dirinya sendiri. Selanjutnya suasana dalam pengajaran haruslah suasana yang akrab, senang, sopan, dan demokratis sehingga peserta akan merasa nyaman dan minat akan semakin besar. 
 
Daftar pustaka 
Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa: Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Another Templates